Perang Tarif Kembali Memanas

Perang tarif yang sempat memanas pada awal kemunculan 2 operator lama tidak terdengar, sempat mereda beberapa tahun. Posisi operator lama semakin gemuk dengan konsumennya, seakan pendatang baru bukan lawan tanding yang setimpal untuk dilawan. Setelah lelah mengotak-atik tarif SMS dan telepon kini layanan data menjadi lahan subur yang harus digarap serius. Kelihatannya lawan tanding yang semula tidak diperhitungkan sepertinya mulai bangun dan unjuk gigi, walaupun masih ada yang malu-malu dan setengah hati.

Kebangkitan pendatang baru ini ada juga yang mendadak luas coverage areanya karena merger dengan yang lebih tua, terang saja membuat kebakaran jenggot tetangga yang hampir seusia. Tak ayal lagi banting harga layanan datapun jadi senjata pamungkas untuk tetap bertahan ditengeah sengitnya persaingan bisnis satelit ini. Berbagai macam daya dan upaya promosi dilakukan untuk mendongkrak penjualan, mulai dari menambah anggaran belanja promosi hingga program gila-gilaan dilakukan. Tak hanya dari sisi promosi bongkar pasang unjung tombak juga dilakukan untuk mendongkrak penjualan, sampai-sampai supervisor penjualan ganti 3 bulan sekali.

Berkaca pada program operator pada masa lalu, kita sebagai konsumen hendaknya menelaah program promo yang dilakukan, sebab program pasti memberlakukan "syarata dan ketentua" terpenuhi. Hendaknya kita lebih memahami bila tidak terjebak dengan janji-janji manis operator yang kita gunakan, maksud hati ingin murah tapi jatuhnya malah lebih mahal... ahhh "YANG BENER......."